Monthly Archives: September 2011

Mengambil Pelajaran Dari Lingkungan Sekitar

cara komunikasi semut dengan sentuhan kepala Jika kita mau memandang pada apa yang ada   di sekitar kita, banyak yang bisa kita ambil pelajaran daripadanya.  Seperti cara semut bekerja secara berkelompok mencari makanan, saling menyentuhkan bagian kepala satu sama lain seolah-olah bersalaman saat bertemu.  Atau bagaimana lebah yang mengumpulkan makanan berupa cairan manis dan serbuk sari dari satu bunga ke bunga yang lain sedikit demi sedikit dan membawanya kembali dalam jarak ratusan bahkan ribuan meter kembali ke  sarangnya. Atau tanaman labu yang menjalar dengan sulur-sulurnya  yang berfungsi sebagai tangan untuk menopang batangnya yang lemah supaya buah labu yang besar  dan berat dapat tumbuh.

Manusia, jika seandainya Tuhan tidak melengkapinya dengan akal pikiran maka manusia itu tidak lebih dari seekor binatang bahkan mungkin lebih rendah dari pada itu.  Kekuatan manusia itu adalah terletak pada akal pikirannya dan oleh karena itulah Tuhan meninggikan derajat manusia dengan menjadikannya sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi. Dengan akal pikiran itu pula manusia dapat mengambil manfaat dari lingkungan atau alam sekitarnya untuk keperluan hidupnya, ataupun belajar daripadanya bagaimana mereka mampu untuk mempertahankan keberadaan mereka di sekitar kita.

Belajar pada semut yang merupakan makhluk kecil ciptaan Tuhan, tetapi semut telah menunjukkan kepada kita bagaimana mereka mengatur sisi kehidupan mereka dengan sangat teratur berdasarkan fungsi dan tugas dari masing-masing semut itu seolah-olah mereka telah tahu tugasnya masing-masing. Ada semut yang disebut dengan semut pekerja, tugasnya mengumpulkan makanan yang mereka temukan dan membawa makanan tersebut ke dalam sarang yang mungkin jaraknya cukup jauh dari sarang. Bila seekor semut kesulitan membawa bawaannya, maka semut yang lain dengan segera akan ikut membantu semut tersebut membawa bawaan hingga sampai ke sarang. Selain itu semut-semut pekerja ini juga bertugas menjalankan kegiatan rutinitas di dalam sarang. Ada yang disebut dengan semut prajurit, bertugas sebagai penjaga sarang agar sarang tidak dimasuki atau diserang oleh binatang atau semut dari kelompok lain. Ada pula yang disebut dengan Ratu, yaitu semut yang tugasnya hanya memberikan keturunan bagi kelangsungan spesies semut.

Ada beberapa hal yang menarik yang bisa dipelajari dengan perilaku semut, yaitu:

1. Semut bila bertemu dengan kelompoknya akan saling menyentuhkan bagian kepala mereka satu sama lain seolah-olah mereka bersalaman. Perilaku semut ini merupakan cara semut berkomunikasi dengan kelompoknya untuk menyampaikan informasi mengenai tempat makanan yang dijumpai atau untuk mengenali masing-masing semut dari kelompoknya. Hal ini bemakna filosofis dimana semut merupakan makhluk sosial walaupun semut tidak mempunyak akal pikiran.

2. Semut akan membawa makanan temuannya ke sarang untuk dimakan bersama-sama dan tidak memakannya sendiri. Hal ini memberikan pelajaran pada kita bahwa semut bukanlah makhluk egois yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Terkadang manusia yang dianggap memiliki derajat paling tinggi masih mementingkan kepentingannya sendiri walaupun harus mencelakakan orang lain.

3. Semut bekerja keras mengumpulkan makanannya untuk disimpan di dalam sarang sehingga apabila datang musim dingin atau musim penghujan, makanan yang disimpan dapat digunakan selama istirahat pada musim-musim tersebut. Seolah-olah semut mengajari kita bahwa untuk menggapai apa yang kita inginkan diperlukan kerja keras dan pantang menyerah.

4. Sistem kerja semut sangat terorganisir. Masing-masing semut tahu tugas dan tanggung jawabnya. Semut pekerja tugasnya hanya mencari makanan dan mengurus urusan rumah tangga koloni seperti merawat telur, membersihkan sarang dan melayani Sang Ratu. Semut prajurit melindungi dan menjaga koloni, sedangkan Ratu semut menjalankan tugasnya hanya untuk bertelur guna kelangsungan hidup koloni. Dalam menjalankan tugasnya para semut selalu bersungguh-sungguh dan disiplin. Ini terlihat dari cara semut berbaris menuju sumber makanan. Jarang ada semut yang keluar dari barisan sehingga jejak lintasan semut di tanah terlihat bagaikan garis.

Banyak sekali hal-hal lain yang apabila kita mau mempelajari kehidupan semut, kita dapat mengambil pelajaran yang bermanfaat. Sedangkan Tuhan sendiri di dalam kitab Al qur’an pun tidak malu untuk mengambil perumpamaan-perumpamaan dari makhluk ciptaannya.